Artikel Opini Mahasiswa | Orang Pintar Belum Bisa Dikatakan Terdidik

Artikel Opini Mahasiswa | Orang Pintar Belum Bisa Dikatakan Terdidik

Artikel Opini Mahasiswa – Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan.

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.

Tujuan Utama Pendidikan

Pendidikan sendiri memiliki tujuan utama untuk menjadi media dalam melakukan pengembangan potensi dan mencerdaskan manusia agar siap menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, pendidikan dalam sebuah negara dapat dikatakan sebagai salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan ditingkatkan.

Pendidikan sangat penting bagi semua orang yang bertujuan untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi dalam diri. Dengan semakin bertumbuh dan berkembang setiap individu bisa memiliki kreativitas, pengetahuan yang lebih luas, kepribadian yang baik dan menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

Namun berdasarkan data dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pendidikan ternyata tidak menjamin seseorang akan selalu bertindak baik. Berpendidikan dari Sekolah Dasar (SD) hingga kejenjang tertinggi di Perguruan Tinggi (PT), yakni tingkat sarjana, doktor atau bahkan profesor ternyata belum tentu cukup untuk mengubah tindakan seseorang.

Sifat atau karakterter dalam pribadi seseorang tidak mampu diubah kecuali dengan kesadaran diri sendiri serta adanya pengaruh eksternal lainnya. Sekolah tinggi hingga bergelar doctor atau bahkan professor saja nyatanya belum tentu mampu mengganti kelakuan seorang.

Pengertian Pendidikan

Pengertian pendidikan sendiri bermakna melakukan suatu tindakan berupa memberi pendidikan kepada pihak lain. Bagi manusia pendidikan adalah suatu kewajiban karena dari adanya pendidikan manusia dapat memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang.

Pola pendidikan formal lebih mengedepankan pengajaran ilmu pengetahuan dengan prestasi sebagai tolak ukur yang membuat orang semakin pintar. Sehingga orang pintar tersebut menjadi orang yang kurang dalam beretika,moral dan selalu menindas masyarakat yang lemah.

Mungkin memang sebagian sekolah hingga perguruan tinggi Indonesia sudah berhasil membentuk orang-orang pintar. Akan tetapi, tidak ada jaminan orang tersebut menjadi terdidik. Sudah banyak sekali orang pintar yang melakukan tindak kejahatan sehingga harus di penjara selama beberapa waktu.

Seperti yang kita ketahui bahwa pola pendidikan umum di Indonesia hanyalah mengajarkan bidang keilmuan seperti pengetahuan dan teknologi saja. Dengan ilmu baru inilah orang-orang menjadi semakin pintar. Sayangnya, saat ini pendidikan mengenai budi pekerti cenderung dilupakan sehingga banyak orang pintar yang menjadi tidak terdidik.

Bagi orang yang dituntut mendapat hasil yang bagus, proses bagaimana cara mendapatkanya itu tidaklah penting. Hal inilah yang membuat orang tersebut menghalakan segalah cara untuk mendapatkan hasil yang terbaik, meskipun harus yang merugikan orang lain. Padahal seharusnya, cara yang ditempuh itu juga harus di nilai, apakah benar atau salah. Melania Eka Wahyuni (19/03/2023).

Benarkah Pelaku Kejahatan Didominasi Orang Pintar?

Inilah mengapa banyak sekali pelaku kejahatan didominasi oleh orang pintar, salah satunya adalah para pelaku tindak korupsi. Mungkin hanya kita yang dapat menemukan bahwa mantan narapidana korupsi tetap dipercaya dan diperbolehkan dalam memimpin sebuah instansi. Tentu saja hal ini sangat memalukan, bahkan justru dianggap sebagai hal lumrah. Padahal jika dilihat, masih banyak orang-orang yang terdidik di luaran sana yang mampu memimpin tetapi tidak dipilih.

Secara garis besar, berdasarkan data yang ada munculnya berbagai tindak kriminal di lingkungan masyarakat. Hal ini merupakan salah satu tindakan yang umumnya dilakukan oleh orang yang tidak terdidik. Banyak sekali masalah yang muncul saat ini, seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Padahal, tingkat pendidikan warga negara Indonesia sudah terbilang cukup tinggi. Sebagian sekolah hingga perguruan tinggi Indonesia memang berhasil membentuk orang-orang pintar, tetapi, tidak ada jaminan orang tersebut menjadi terdidik.

Pepatah

“Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali.”

Tan Malaka (21/02/2017)

Namun, saat ini pendidikan mengenai budi pekerti cenderung dilupakan sehingga banyak orang pintar yang menjadi tidak terdidik. Oleh karena itulah, letak kesalahan sistem negeri ini dan juga pola pikir (mindset) atau cara pandang kita untuk memperoleh sesuatu yang harus diubah. Sehingga tidak membiarkan anak didiknya menggunakan segala cara buat memperoleh akibat yang ditargetkan.

Padahal cara yang ditempuh seharusnya juga masuk ke dalam penilaian, apakah caranya benar atau caranya keliru. dengan demikian artinya memperhatikan proses buat memperoleh hasil yang diinginkan perlu dijadikan sebagai proses yang harus diperhatikan.

Kesimpulan

Buah hasil baik dari penggunaan sistem pendidikan yang mementingkan proses ialah lahirnya orang-orang pandai yang terdidik bukan orang pandai yang sok pintar. Bila Indonesia bisa mengubah sistem pendidikannya menjadi lebih baik lagi, maka bukan tidak mungkin jika Negara ini akan bersih dari adanya kejahatan masyarakat, salah satunya korupsi.

Demikianlah artikel opini mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang. Nabila Husna Salsabila adalah penyusun utama artikel di atas. Bagiamana menurut anda? Silahkan tulis pandangan anda pada kolom komentar di bawah.

Artikel-artikel opini mahasiswa serupa akan terbit di https://anekailmu.my.id ataupun https://farazinux.com. Silahkan ikuti terus kedua web tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like